"Tapi aku pulang nanti sore."
"Oh, tentu lebih memilih siapa namanya itu, untuk kamu temui."
"Aku nggak suka kamu ngomong begitu."
"Aku juga nggak suka waktu kamu bohongi dulu. Lebih sakit dari yang tersakit. Lebih pedih dari yang terpedih. Apa pernah kamu pikirkan itu sedikit saja ketika kamu melakukannya?"
"Aku bohong apa...? Kenapa kamu tiba-tiba kesal? Ya sudah, aku nggak jadi pulang ke Jogja. Aku menemani kamu dulu."
"Sudah pulang saja!"
"Nggak, sudah aku batalkan."
"......."
"Kamu menangis? Maaf. Aku minta maaf, Retno."
"Sudah, kamu pulang ke Jogja saja! Aku sudah nggak mood!"
....................
Kesedihanku, kepedihanku... pernahkah kamu pikirkan itu ketika kamu menjerumuskan aku pada hari-hari tak berujung? Hari ini hanya kuminta sedikit saja ketulusan. Tak lebih. Barangkali kompensasi dari rasa sakit itu.
Mungkin akulah yang bodoh. Tak kunjung kulepaskan selimut sepi itu, sehingga aku berharap riuh darimu. Meski semua itu sementara dan semu.
Semuanya sudah lama selesai, bukan? Tetapi mengapa seolah belum cukup...?
_______________________
Tulisan ini mengendap di draft sejak tahun 2009, sebelum saya bertemu Kenzo. Tentang seseorang yang pernah mengukir kisahnya dengan saya bertahun-tahun silam. Kisah yang manis tapi berakhir sedih karena kesalahannya. Tapi setidaknya kami berpisah baik-baik. Berbicara dari hati ke hati dan bersepakat mengakhiri kisah demi kebaikan kami berdua.
Saya menghargainya. Menghormatinya karena itu, meski terkadang masih merasa sebal dengan ulahnya mengacaukan segalanya saat itu.
Hari ini tiba-tiba ingin membagi lagi catatan ini untuk dibaca bersama :)
pict from here |
16 comments:
memang sakit rasanya mba kalo orang yang kita harapkan tuk menemani kita disaat kita butuh tuh orang gak bisa.
Huhuhuhu.....
Banyak samanya nie...
Tapi, kalo terus-terusan gak bisa nemeni gitu biasa tanduk ku mulai keluar tuh mba... Yah ngeluarin jurus andalan aka ngambek!
hhehehehhehe *blush on*
kalo pacar sih boleh dikasih jurus ngambek... tapi kalo teman, hmmm... cuekin ajalah :p
Hehehe.. mbak enno itu beneran Pisces banget deh :P
Nih aku quote yah:
"Aku bohong apa...? Kenapa kamu tiba-tiba kesal? Ya sudah, aku nggak jadi pulang ke Jogja. Aku menemani kamu dulu."
"Sudah pulang saja."
"Nggak, sudah aku batalkan."
"......."
"Kamu menangis? Maaf. Aku minta maaf, Retno."
"Sudah, kamu pulang ke Jogja saja. Aku sudah nggak mood."
Kasian loh mbak, dia udah mau ngebatalin rencana pulangnya.. Memang jawabanmu ga bisa diubah lagi? :)
hehe hanny, jadi kok jalan2nya :)
Gyahahaha.. tuh kan.. pisces sejati deh kamu :P
Weh kotaku disebut sebut tuh...
you're not alone no.. aku juga selalu bermasalah sama hati. nothing can we do but wait. time will erase it gradually.
hey my dear, IM BACK! :D
Kalau nulis tentang mantan-mantan pacarmu, Kenzo gak cemburu ya?! hehehe....
Eh, Mbak Enno, maap yaa... (ga tau nih kalo nanya salah apa gak?). I found something different in your blog. Ada sesuatu yang hilang dari tampilan yang baru ini kayanya. Itu lho, tampilan perjalanan dirimu dan Kenzo. Udah gak ya?!
(Maaaapp, kalau salah nanya yaa. *sembah sujud*)
@hanny: embeeer :P
@danan: ah baru nama kotanya aja udah ge-er. lebaynya kumat :P
@hans: brother haaaaans!!! *lari2 merentangkan tgn kyk film india* :)) hoho cari pantai yg oke yuk! :D
@meida: hahaha pake sujud segala... ini kan lagi beres2 interior baru, jd widget2nya jg diganti baru :P
widget itu apa???? wahahahaha
mengahrapkan perhatian kecil tapi orang yg diharapkan tidak sanggup .. menyebalkan :D
koq postingan ini gak muncul di blogroll aq sih?
ni ttg "hujan" mba?
@kak rona : astaga,...masa widget gak tau kak? mending2 aq dong gak tau french kiss apaan...hahahhahahahaha
#minta_di_tabok
*sroootttt
@rona: wah parah! :))
@aishi: ow kamu benar sekali ;)
@glo: ini bkn si hujan :P ahaha kalian berdua sm parahnya tau :))
mauuuu.. ntar deh, pas udah di jatinangor. kita backpacking trus nginap di pantai yuk enn. yuk yuk yuk.
@hans: *bertopang dagu di pinggir pantai menunggu hans pindah ke jatinangor* :))
Post a Comment