Thursday, February 21, 2008

Nanti Pun Sembuh

Aku putuskan berhenti mencintainya.
Berhenti saja. Tanpa beban.
Biar takdir mengalir diantara kami.
Aku ikhlas jika dipertemukan. Aku juga ikhlas jika dijauhkan.
Tak apa-apa.
Tak ada tangis. Tak ada sedu sedan.
Hanya luka yang nanti sembuh. Sungguh.
Hanya menutup layar sambil berdoa untuk kebahagiaannya,
dan kebahagiaanku juga.

9 comments:

Putri Wanasita said...

kalau pun jodoh, pasti akan dipertemukan kembali :)

Anonymous said...

Hm...saya juga memerlukan puisi ini mungkin :p

Enno said...

andrei: ambil saja kalau bisa melipur laramu :)

putlie: hanya Allah yang tau, Put :)

bangbung said...

"memutuskan berhenti..."

jadi inget kata2nya pak harto waktu menyatakan "saya berhenti menjadi presiden"

kadang-kadang kalimat "menyatakan berhenti" berpotensi termaknai lari dari masalah, karenanya berhenti bertanggung jawab.

Enno said...

aih bang bung, kok aku disamain sama alm pak harto?
konteksnya beda dong ah :D

ifa said...

hmmm... berhenti mencintai ya? dulu aku pernah memutushan hal yang sama, "berhenti mencintai", and i really did it :)

ifa said...

oiya, bagian yang susah itu bukan tentang 'berhenti mencintai', tapi tentang 'mengikhlaskannya'... mengikhlaskan kemungkinan2 yang mungkin masih bisa terjadi... hehehe...

Enno said...

ifa, kamu bener banget. hny bilang berhenti saja kdg2 itu sekedar membohongi diri. ikhlas yg sgt susah... sumpah deh! :p

lea said...

"Aku juga ikhlas jika dijauhkan"
duuuhh...
susah bgt mbak prakteknya...huks..

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...