Haiiii....
*nyengir lebar*
Akhirnya, cita-cita saya untuk menovelkan postingan di label
Hujan tercapai.
Saat ini, saya resmi dalam proyek penulisan draft yang saya beri nama
Rain Project. Ceritanya pasti beda dengan apa yang saya tulis di label Hujan. Kalau label Hujan itu memang asli tentang kisah saya, kalau Rain Project ini cuma terinspirasi saja. Tokoh-tokoh dan karakternya berbeda.
Bisa dibilang, sebenarnya proyek ini akan mengungkit kisah lama sih ya...
Soalnya saya akan menelaah dan merangkai bagian-bagian kisah dari postingan-postingan itu (klik label
Hujan kalau penasaran).
Tapi untungnya, ini bukan kisah yang bikin saya sakit hati. Kisah asli berakhir dengan cara baik-baik. Itu sebabnya, saya mengambilnya sebagai ide cerita. Kalau kejadiannya bikin eneg, mana mungkinlah saya abadikan di novel. Iya nggak sih? Hehehe.
Saya punya waktu sampai bulan Maret 2013 untuk merampungkan draft ini. Untungnya semua bahan riset sudah siap. Kebetulan juga karena ini melibatkan kegiatan
outdoor, khususnya
caving, ingatan saya masih sangat segar sehabis
caving kemarin. Dan sejujurnya, niat pergi
caving kemarin itu memang sekaligus riset untuk bahan draft ini.
Jadi ceritanya, bahan-bahan draft ini sudah lama saya persiapkan. Jauh sebelum 'Selamanya Cinta" dan "Flamenco Project." Saya benar-benar kepengin banget label Hujan itu jadi novel. Riset dan pencarian bahan terus dilakukan selama saya mengerjakan proyek-proyek lain. Termasuk ketika saya merasa harus
caving lagi, untuk menyegarkan memori.
Nah, saat saya pulang liburan terakhir itu, saya ditodong naskah lagi. Dan
outline Rain Project-lah yang akhirnya saya sodorkan. Karena saya nggak mau kehilangan moment ingatan yang masih
fresh tentang
caving dan kegiatan
outdoor kemarin.
Jadi, inilah saya sekarang. Kembali masuk petapaan untuk menciptakan lagi sebuah kisah tentang cinta. Mengumpulkan puing-puing kenangan dan ingatan yang terserak. Berharap semuanya akan lancar dan baik-baik saja.
All is well. All is well.
Jatuh cinta padamu membangkitkan segala puisi indah dalam jiwa. Aku menulis beribu kata untukmu dan kau sesungguhnya tahu.
-- Enno, in Hujan