Aku tak lagi terlonjak melihat ikon namanya menyala. Bahkan kubiarkan ia tak tersapa. Dan barangkali ia juga punya perasaan yang sama. Sore itu, kami mengobrol dengan orang-orang yang berbeda.
Sungguh, aku tidak mengerti kenapa bisa begitu. Padahal aku selalu ingin tahu kabarnya dari waktu ke waktu. Merindukan wajahnya yang tak terbaca dan selalu ingin berlari kepadanya.
Sepuluh menit kemudian. Masih saja belum ada yang memulai upacara itu. Ritual yang biasa. Basa-basi yang sesungguhnya tak kusukai. Aku lebih suka kami langsung berbagi hari-hari yang lebih nyata ketimbang dongeng-dongeng yang sudah tak sahih lagi.
Tiga menit berlalu, dan aku tak tahan lagi. "Aku ke sana bulan depan." "Iya, datanglah."
Aku tersenyum menatap namanya di kotak bicara. Cukuplah itu. |
8 comments:
Hola:
Acabo de ver tu blog.
Espero que visites mi blog, son fotos de mi pueblo, de España y de Italia y Francia:
http://blog.iespana.es/jfmmzorita
http://blog.iespana.es/jfmm1
http://blog.iespana/jfmarcelo
donde encontrarás los enlaces de todos los blogs.
UN SALUDO
ku menunggumu selaluuuu!!!
jgn lupa bawa oleh2 klo dateng.. *looh??* ;)
ak kira kamu pun tau, jika egois itu hanya buat kita rugi, makanya kesempatan dan peluang itu hanya untuk orang2 yang berani mengambil keputusan. :)
ya siapa tahu ajah, bisa sekalian ketemu disana ituh....
o oww, disana ituh, dimanaaaaaa gituh?
enno, ini tentang apa sih? hehe.. saya suka lemot kalo udh malem. :)
theloebizz: ya fin? oleh2nya apa?
travellous: iya rei, aku emang gak mau egois. jalanin aja begini, yg penting ttp silaturahmi :)
babeh: aduh beh, baru bangun jd lieur ya... :p
beer deliveryboy: el, makanya rajin sowan ke sini biar ngerti jln ceritanya. mentang2 mau ngluarin album neh hehehe
egois hanya akan menenggelamkan ambisi manusia ke jurang kehidupan. lagi pula apalah artinya hidup ini bila tidak membawa manfaat bagi sesama....
wah nasehatnya makasih pak :)
Post a Comment