Sungguh. Aku ingin sekali menghapus angka 16 itu dari kalender yang tergantung di dinding. Aku membencinya dari hari ke hari, karena sesuatu akan terjadi pada tanggal itu di bulan ini. Aku berusaha mengabaikannya, tetapi mataku selalu saja melirik angka itu. Sudah kututup dengan spidol hitam tebal-tebal, masih saja angka itu muncul samar-samar. Lalu kututup dengan karton tebal dan selotip lebar, tetap saja ia menyelinap keluar.
Semakin aku membenci angka itu, semakin angka itu menerorku. Semakin hari semakin membesar dan mengikuti kemana aku pergi. Merasuki mimpi-mimpiku. Semula angka itu hanya ingin bertanya kenapa ia tak disukai, tetapi aku tidak sudi berterus terang.
Semua angka 16 itu membuatku tak bisa tidur. Mereka seperti bergentayangan di mana-mana, membuat hidupku tak tentram lagi. Kurobeki semua angka 16 di kalender, dan kumusnahkan semua angka 16 yang tertera di semua benda. Sementara hari-hari terus berjalan semakin dekat pada hari dimana angka itu menjadi nyata.
Pesan pendek tiba: "Sudah fix. Aku jadi berangkat ke Jogja tanggal 16."
Sial! Kenapa aku selalu ditinggal!
|
7 comments:
Hmm... 16... kamu benci 16 karena alasan, kan? Halah... serius, serius... kebalikan dari kamu, aku suka banget tanggal 16, tapi tanggal 16 di bulan Februari, karena besoknya saya ultah.. *grin*
bencinya gak permanen kok res... hny bulan ini saja (mei) hehehe...
hayo mba! ikut ajah ke jogja! naek busway! :)
masalahnya blum bs ninggalin kerjaan yu... huhuhu :(
biarin yang ninggalin mah atuh ninggalin ajah, ga usiahh sediiihhhhh, kan masih adda akyuuuu uuuiiiuuu uuuiiiuu
nyaris juga brangkat ke Yogya besok, tau ada temen brangkat dari Jakarta, bisa barengan kita...
hehe...tulisannya enak dibaca, kayak kue kesukaan yang dimakan enak!
*salam kenal, Enno!*
kue? aduh jangan dimakan tapi ya... nanti kalo habis hrs posting ulang hehehe thx ya, salam kenal juga :)
Post a Comment