Friday, April 11, 2008

Titik Nol

Kupikir musim hujan sudah berhenti.
Dan mulai kini pagi hanya akan terisi cahaya mentari.
Tapi tadi hujan baru saja berkunjung lagi.
Dini hari. Menyelak mimpi.
Membuatku termangu, tak bisa tidur lagi.
_________________________

Bunga Rumput sudah meninggalkan pekarangan sepinya. Ia kini tumbuh di tengah padang bersama ilalang. Berharap peri-peri akan kembali datang mengunjungi.
Tidak bisa secepat itu tentu, karena badai baru saja reda. Udara masih dingin dan basah.

Dan sore itu, sehabis badai Pria Hujan kembali menyapa. Semua kembali seperti awalnya.
Mereka ada di titik nol, seperti hari-hari yang baru terjalin seabad yang lalu.
Dan masih ada yang mengganjal. Badai bisa datang lagi tak tentu waktu. Bahkan ketika gundah telah punah dan sedih sirna.
Bunga Rumput masih harus membuat Pria Hujan percaya. Bahwa ia adalah ia. Yang sebagaimana adanya dulu, ketika mereka baru bertemu.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...