Dan kau lihat api dalam diriku.
_______________________
Dear Tilly,
Surat ini kubuat dalam gesa. Karena aku tak ingin berubah pikiran selagi langit belum badai. Akan sampaikan kepadamu tentang perasaan yang kucoba nafikan selama ini. Setiap hari kucoba menimbang niat untuk ungkapkan ini kepadamu. Namun setiap kali kita bercakap, aku jatuh sayang kepadamu.
Persahabatan kita meski baru sebentar ibarat awan dan hujan yang bersebab akibat. Akan tetapi hatiku tak bisa lagi berdusta kini. Ketika setiap tetes hujan bagaikan potongan kaca yang menghunjam jantung dan mengalir dalam nadiku.
Selama ini kamu selalu memberiku semangat. Dan itu sangat berarti bagiku. Kamu membantuku melewati segala sulit dan jalan kelabu. Meski hanya dengan kata-kata dari kejauhan sana. Tanpa tatap muka. Bahkan terkadang tanpa suara.
Tilly, kuharap kamu akan mengerti. Aku menyayangimu teramat besar. Tetapi aku tak bisa mengenyahkan perasaan ini ketika kamu bersamanya.
Kamu tahu aku mencintainya. Kamu bahkan yang mendorongku untuk teguh dalam badai ini. tetapi sesungguhnya kamu tak tahu apa yang kusembunyikan selama ini. Bahwa aku cemburu. Bahwa aku tak ingin melihatmu bersamanya, sementara aku terkurung dalam penjara sunyi di sini.
Tolong jauhi dia demi aku.
Aku tahu ini permintaan yang sangat egois dari seseorang yang baru saja mengatakan sayang padamu. Tetapi sesungguhnya aku juga manusia biasa.
Tilly, maafkan aku....
5 comments:
nice posting mba..
saya suka banged x)
fiksi ato pengalaman pribadi mba??
suka kata2nya. cara nyampeinnya.
pgn jadi mba suatu saat nanti :)
semangad mbaa!
wadaw... capa nih yg jealous...?
hehehehe... keep smile...:)
tabah ya....^c^
ayu, anie... makasih ya :)
@ ayu dan Annie: begini loh saya sebagai juru bicara nya mbak enno bilang, itu adalah curhatan aslinya mbak enno, bukan rekayasa/fiksi.
Hehehehe maap saya buka kartunya *kabuuuuurrr* :p
rei! kalo deket gue lempar bakiak lo ya! :D
hmm... jadi jubir...? Asal gak minta honor aja sih hehe...
Post a Comment