Ia tidak mau berputar-putar di situ terus, katanya.
Seolah-olah baginya kesedihan hanya membebani saja.
Sekedar menemaniku sampai sembuh pun ia tak mau.
Ia benar-benar ingin pergi dari hidupku. Mengurai ikatan itu.
Ia ingin menjalani hidupnya sendiri dan menemukan hati yang lain lagi.
Tak apa ya, Nak.
Jangan benci dia. Aku akan baik-baik saja tanpa dirinya.
Kamu pun masih punya aku untuk mengenangmu.
Sekarang, kita bilang selamat tinggal pada Ayah, Sayang.
Kalian akan bertemu di surga.
Kelak beri ia pelukan erat.
Dan bilang I love you. Ya?
- Ibu.
Good bye, Ayah... |