Scent of My Mom

Mungkin cuma saya yang aneh begini, tapi mungkin juga orang lain mengalami hal yang sama. Saya menyukai aroma tubuh ibu saya ketika berada di dekatnya. Dan sampai sekarang masih demikian.

Saya bukan anak yang manja. Saya dididik mandiri dan disiplin. Tapi di dekat Ibu, dengan aroma tubuhnya yang manis dan hangat, saya selalu ingin meletakkan kepala saya di pangkuannya. Seperti dulu, ketika saya masih seorang gadis kecil.

Aroma tubuh Ibu campuran wangi sabun, pewangi pakaian dan feromonnya. Ibu tidak suka memakai parfum meski kami membelikannya. Jika sedang di rumah, saya suka duduk di dekatnya ketika ia baru selesai mandi. Tapi Ibu jahat. Ia tak mau lagi saya sandari. Badan saya berat, katanya. Mentang-mentang saya sedang gendut, hahaha...

Kalau saya nekat menyandarkan kepala saya di lengannya, ia akan berkata, "Harusnya anakmu yang sekarang bersandar pada Ibu."
Wah, wah. Jelas itu sebuah sindiran untuk saya yang belum menikah. Tapi saya sudah lama kehilangan minat untuk bertengkar dengannya. Jadi saya memasang muka tembok dan tetap saja menyandarinya.

Akhir-akhir ini hubungan kami sedang kurang baik. Sejak saya memutuskan pergi dari rumah daripada harus menerima desakan-desakan yang mengabaikan hak saya untuk menentukan sendiri.
Tapi ingatan saya pada aroma Ibu yang manis dan hangat selalu membuat rindu. Saya sering pulang hanya untuk berusaha bersandar di lengannya ketika ia selesai mandi. Menikmati perasaan terlindung dan disayangi bagaikan gadis kecil lagi.