Thursday, February 5, 2009

The One

Dan tetes hujan yang dingin di kulitku.
Mengaliri wajahku seperi tangis yang memedihkan.
Beku.
Kelu.
Hatiku berdetak dalam derap rindu.
Aku takut.
Takut kegelapan datang dan melemahkanku...

_____________

Kutulis ini untuk seseorang. Yang kepadanya ingin kutitipkan masa depan. Seseorang yang datang tiba-tiba tanpa diundang. Yang tadinya kusambut dengan enggan. Karena adikku. Adik yang pandai membujuk itu.

"Ada seseorang yang sangat ingin mengenalmu. Maukah kau? Dia orang baik, aku jamin. Kau tidak boleh menolak. Sungguh, tak akan kukenalkan kau dengan sembarang orang."
Dan ketika aku masih terlihat tak antusias, ia berkata. "Kau tahu, seandainya aku perempuan, aku pasti sudah jatuh cinta padanya."

Lalu aku jadi ingin mengenalnya. Laki-laki yang bisa membuat adikku yang bengal itu jatuh cinta jika ia perempuan.

Maka ini kutulis untuk laki-laki itu. Yang ternyata lebih istimewa dari gambaran adikku. Laki-laki yang tak menghalau mendung dan hentikan hujan, melainkan memberi warna pada bulir-bulirnya. Laki-laki yang memberi kehangatan dalam hati ketika aku menggigil dalam dingin yang menusuk tulang.

Ini kutulis untuk laki-laki yang melukisku dalam tarian hujan, tetes embun dan tanah basah.

"I never lost my love for you, Enno," katanya jika aku marah.
"Am I your spring? Really? You make me be the happiest man in the world." Katanya suatu hari dalam kegembiraan yang kanak-kanak.

Bahkan dalam bahasa lisan kami yang tak sama, segala perasaan tak lagi perlu disampaikan kata.

Ini kutulis untuk seseorang yang bersamanya akan kurajut pelangi dari mentari musim semi sampai empat puluh tahun ke depan. Meski kini aku berdiri terpaku, tertunduk tanpa bisa membantah di depan seseorang yang sangat aku hormati.
"Besok dia datang. Temui dia, mengobrol baik-baik. Tidak ada salahnya berkenalan."
Aku tidak bisa bilang tidak, meski rasanya ingin lari saja.

Kutunggu musim semi itu datang, meski ia tengah menghilang. Ksatria berbaju zirah yang akan menyelamatkan puteri di menara. Dan kutulis ini agar ia tahu aku masih setia.

Aku mencintainya. Sesuatu yang datang tiba-tiba, sungguh tak bisa dijelaskan.

"I love you more..." Aku selalu ingat ketika ia mengatakannya, mengakui perasaannya padaku. Suatu hari, sebelum hujan tiba.
________________

Please save me, K...


Image and video hosting by TinyPic

10 comments:

Senoaji said...

indahnya....

Arief Firhanusa said...

Aku kurang ngeh pada bagian:

Ini kutulis untuk seseorang yang bersamanya akan kurajut pelangi dari mentari musim semi sampai empat puluh tahun ke depan.

Mohon penjelasan dan pencerahan, Nno.

Anonymous said...

wahh..gawat tuh kayaknya!!!

ayo om K!!! Segera datang dengan kuda putih dan baju zirah...hehehe..

Enno said...

@senoaji: makasih.. :)

@arief: bebas ditafsirkan kok :)

@kita: tombaknya juga bawa yaaa... buat nusuk penjahatnya hahaha :D

Anonymous said...

K.. mumpung msh ada kesempatan cepet lamar enno, nanti keburu disamber orang....

Dita Oktamaya said...

mas K, dikangenin tuhh....^^

Poppus said...

Ya aloh no! lu mau dijodoin? iiih cari cara untuk menghubungi kenzo!

Poppus said...

btw no, seandainya pacar gw nulis sesuatu seperti yang lu tulis ini, ah gw pasti bakal melambung tinggi

Anonymous said...

Duh Enno... Indah sekali... Dalemmmm... Mak nyesss... Wish you all d best for your love and life! *hugs*

Enno said...

@kikie harahap: nah bagusnya lo yg ngomong gih, secara sama2 batak heheh :D

@dita: ah dipanggil mas, babe hehe... pantes gak yaaa :)

@brokoli sehat: sementara msh kehandel bu. hmm soal tulisan, si mas suruh kursus sm gue sini :)

@felicity: makasih doanya ya fel... :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...