She felt so lonely, so crazily lonelyHer need for conversations
But only when shes' lonely, for her man
She sees faces manly faces
Only when she goes places, in her dreams
Her man takes her for granted
Every lonely little day
She has her hot fevers
But only when she is lonely
That is why, when she cry
Those hot flames of love just die
Leaving her lonely, ever so lonely
God only knows how lonely, love can be
Yes Lord, she's the victim of invisible man
-AJ Saywell-
----------
Sore itu hujan berhenti. Dan saya membaca novel 'Taj' sampai hati saya membeku karena rindu. Betapa tokoh Mughal Agung Hindustan itu mengingatkan saya padamu.
Saya ingat Rabindranath Tagore. Penyair India favorit saya, yang saya cintai seperti saya mencintai Neruda. Tagore menulis puisi tentang Taj Mahal. Kata-katanya begitu indah, membuat saya ingin terbang ke Uttar Pradesh, India, dan berdiri di depan monumen cinta yang agung itu. Meresapi kedalaman perasaan Shah Jahan kepada permaisurinya, Arjumand Banu.
Tagore menulis:
"You knew, Shah Jahan, Life and youth, wealth and glory, they all drift away in the current of time. You strove, therefore, to perpetuate only the sorrow of your heart. Let the splendour of diamond, pearl and ruby vanish like the magic shimmer of the rainbow. Only let this one teardrop, this Taj Mahal, glisten spotlessly bright on the cheek of time, forever and ever."
Saya bukan Arjumand. Bukan permaisuri. Dan kamu juga bukan Shah Jahan, seorang mughal, sultan atau penguasa negeri.
Tapi bolehkah saya memintamu agar mencintai saya sedalam itu? Kemarilah untuk memeluk saya, meski kamu tidak perlu harus berada di dekat saya selalu. Tak perlu membuatkan saya monumen pualam yang ditaburi rubi dan permata pelangi. Saya hanya ingin kamu merengkuh saya dengan kata-katamu, meski itu dari jauh. Menatap saya dengan mata batinmu, meski itu melalui kiriman lagu dan puisi-puisimu.
Kemarilah. Karena saya mulai lelah menjalin mimpi.
Tolong jangan berhenti dan membuat saya menunggu. Atau saya tak akan tahan dan hati saya berubah menjadi batu.
