Halo, kamu belum tidur? Bolehkah aku masuk? Dari balik jendela, aku sering melihatmu masih terjaga sampai larut malam. Tidak bisa tidur ya? Memikirkan apa? Ah seorang laki-laki! Orang yang kamu cintai kah? Dia sungguh beruntung ada yang selalu memikirkannya.
Boleh masuk kan? Permisi... Aku ingin mengobrol denganmu. Tampaknya cuma kamu yang menyadari keberadaanku. Yang lain tidak mempedulikanku meski aku duduk di depan mereka.
Jadi aku boleh menemanimu malam ini? Boleh? Oh, terima kasih ya. Aku tahu kamu orang yang baik. Sayang sekali kamu jatuh sakit begini. Begitulah hidup. Harus menghadapi banyak persoalan. Semuanya baru berhenti kalau kamu sudah mati.
Namaku? Ya ampun! Maaf ya, aku lupa mengenalkan diri. Sungguh tidak sopan aku ini. Padahal aku sudah tahu namamu. Itu ada di papan di kaki tempat tidurmu.
Panggil saja aku Siti. Nama lengkapku tidak penting. Sudah lama aku tidak mengurus KTP ataupun kartu Pemilu. Aku asli Jakarta, kelahiran tahun 1970. Oh, aku lebih tua dari kamu ya? Tapi jangan panggil aku Kak atau Mbak ya. Panggil nama saja biar lebih akrab.
Belum. Aku belum menikah. Belum sempat menikah. Aku keburu lari dari rumah waktu berumur 18 tahun. Kamu tanya kenapa aku bisa seperti ini? Ah ceritanya panjang sekali. Tapi baiklah aku persingkat saja. Aku ini anak yatim. Bapakku pemulung, suatu hari tidak pulang ke rumah, hilang entah kemana. Dua tahun kemudian, Ibu kawin lagi dengan seorang laki-laki pengangguran. Kerjanya cuma mabuk dan main judi. Dia juga sangat kasar dan suka memukuli kami. Entah kenapa Ibu mau sama dia. Ibu yang banting tulang jadi babu cuci untuk menghidupi aku dan dua adikku dan bapak tiri yang tidak tahu diri itu.
Dua hari setelah hari ulang tahunku yang ke 18, bapak tiriku mencoba memperkosaku, waktu Ibu tidak di rumah. Aku berhasil kabur keluar rumah dan sejak itu tidak pulang-pulang lagi.
Kasihan? Kamu kasihan padaku? Aduh, tidak usah. Semua itu mungkin sudah takdirku. Aku malah kasihan padamu. Sakit itu kan tidak enak. Apalagi kalau harus terbelenggu di ranjang rumah sakit seperti ini, sementara pikiranmu mengembara kemana-mana.
Sudahlah jangan banyak pikiran dulu. Nanti dokter tua yang baik itu marah padamu. Oh, dokter itu sudah kenal denganmu sejak kamu masih kecil? Dulu, dia pasti gagah sekali ya? Kenapa tidak tanya, mungkin dia punya anak bujang yang cocok untuk kamu.
Ahahaha... maaf ya, aku cuma bercanda. Iya, anak-anaknya sudah kawin semua. Aku tahu? Ya tahulah. Aku pernah ikut ke rumahnya. Menumpang diam-diam di jok belakang mobilnya.
Ah pertanyaan apa itu? Kamu bertanya kenapa aku kelihatan bahagia. Tentu saja aku bahagia. Aku bebas pergi kemana saja. Tidak perlu takut lapar, haus, sakit. Tidak ada lagi yang menyakiti aku dan mencoba memperkosaku.
Kembali ke rumah? Tidak ah. Sejak aku kabur, lalu tertabrak mobil sampai mati di jalan besar itu, aku memutuskan tinggal di sini. Sudah 13 tahun berlalu sejak orang-orang membawa jasadku ke rumah sakit ini dan menguburkannya sebagai mayat tak dikenal. Tak ada yang mencariku. Tak ada yang merasa kehilangan aku.
Aku baik-baik saja di sini. Ada banyak teman senasib. Kamu pasti bisa melihatnya beberapa, bukan...?
___________________________________________________
Siti adalah hantu di rumah sakit tempat aku dirawat. Setiap malam dia selalu menjengukkan wajahnya di balik jendela dan tersenyum.
Dia cantik kalau saja tidak ada luka besar di separuh wajahnya karena terseret aspal dalam kecelakaan maut itu.
Hidup yang ironis. Kematian yang tragis....
6 comments:
aaaaaa... gw agak merinding..
secara tiap hari hilir mudik di rumah sakit..
Ennooooooooooo!
waktu baca ini, main set aku udah pasang perasaan Melow, tapi pas endingnya bulu kuduk langsung naik!
Kenapa tiba2 cerita hantu ginih?!
Hiiiih! kabur dulu aah! daripada tar....
Hehehe...
Ijal: di rumah sakit pasti banyak hantu lah... byk lho yg wujudnya 'menakjubkan'. Sayang kamu gak bs liat :D
Andrei: hantunya baik kok, cakep lagi kekekek :D
Kenapa kamu jadi bisa ngeliat hantuuuu??? Bikin takut aja dehhhh :P
Nggak tau nih Han...
Dulu cuma bisa merasa, belakangan ini malah jd bisa ngeliat.
Takut? Ah enggak perlu. paling juga diajak kenalan hahaha...
Jiah.. cerita horor yang bagus mbakkkkk!!! Bagus bangettt...
Post a Comment