Mataharimu

Kalau hujan turun sepagian
Dan mendung berkunjung seharian
Aku ingin menjadi mataharimu
Bisakah....?

______________________________

"Terlalu banyak pikiran lagi nih..."
"Kok dokter tau?"
"Yaaah... kalau nggak tau yang kayak gini-gini, percuma aja saya jadi dokter."
"Dokter nggak berubah ya, dari dulu tetap aja sok tau... hehehe..."
"Lho ya kamu juga dari jaman dulu masih aja sakit-sakitan. Sudah berapa lama ya nggak ketemu?"
"Hmmm.... lebih dari lima tahun kali, Dok."
"Apa kabar ibu kamu? Dulu suka diantar-antar, sekarang nyelonong sendiri."
"Hehehe... Ibu baik, Dok. Sekarang orangtua tinggal di Garut. Bapak saya sudah pensiun."
"Sudah punya anak berapa?"
"Dokter nih bercanda aja. Saya lagi sakit, Dok!"
"Lho, saya ini kan dokter funky. Dulu kamu yang bilang gitu."
"Dok, punya keponakan lajang yang masih available gak?"
"Nah, nah...yang satu itu belum habis dipikirin, sekarang mau cari penyakit baru."
"Deeuuh bukan penyakit, Dok. Cowok!"
"Mau yang kayak apa?"
"Yang baik hati dan funky kayak Dokter."
"Wah saya cuma satu-satunya di dunia."
"Yaaaah..."
"Sudah deh, kamu ini dari kecil masih aja centil. Mumpung nginep disini, istirahat, jangan mikir yang macam-macam. Minum obatnya."
"Nggak enak, Dok, nginep sini. Banyak hantunya nih rumah sakitnya..."
"Makanya patuhi nasehat saya, biar cepet check out dari sini."
"Iya deh..."

______________________

Guys, terima kasih doanya. Sekarang gue udah kembali ke rumah. Tidak boleh banyak mikir, kata dokter gue.
Tapi susah ya.
Hujan turun terus seharian.
Gue ingat dia.
Dan kepingin jadi matahari.