Maafkan, saya baru menulis lagi hari ini.
Akhir-akhir ini hidup saya dipengaruhi mood yang buruk. Levelnya jauh di atas mood saat sedang PMS. Bukan mood yang membuat saya kepengin marah-marah sih. Bukan juga mood kepengin nangis atau histeris.
Ini sejenis mood yang membuat otak saya blank. Hampa. Menghilangkan segala kehendak apa pun dari diri saya. Saya kena kram otak barangkali. Atau cuma sekedar virus malas yang sudah kronis.
Lalu saya melemparkan diri saya ke tengah-tengah hiruk pikuk tempat asing, jauh dari kampung halaman. Surabaya, Bali, Mojokerto, Madura. Belum melampaui provinsi yang jauh dari pulau Jawa memang. Tetapi, buat orang yang sedang kram otak, pergi kemana pun dalam kondisi blank ya sama saja. Sama-sama membahayakan diri sendiri, ibarat orang mabuk disuruh menyetir.
Jadi, jangan minta saya bercerita tentang perjalanan saya kali ini.
Sungguh saya tidak ingat. Hanya beberapa detail saja yang menempel di benak. Yang paling diingat hanya tentang orang-orang yang berada dalam rangkaian perjalanan itu. Ada tiga orang yang menemani saya kemarin, bergantian.
Satu orang yang sangat tidak asing, namun kemudian bersikap seperti orang asing. Saya merindukan banyak hal tentang kami dulu. Caranya menggenggam tangan saya, menatap saya, tersenyum atas lelucon saya. Saya rindu kernyit dahinya ketika sedang memikirkan sesuatu, senandungnya yang sepenggal-sepenggal.... saya merindukan semuanya. Dan itu membuat saya pedih.
Satu orang teman baru, yang menemani saya melintasi selat Madura dan menyusuri puing-puing kraton Majapahit dengan motornya. Ia juga traveler seperti saya, yang jam keluyurannya lebih banyak. Traveling dengannya asyik banget.
Satu orang teman seprofesi, yang menemani saya selama di Bali. Mengantar saya ke Ubud, dan duduk bersama saya menanti sunset di Kuta. Menyenangkan rasanya menemukan orang yang ternyata punya beberapa kebiasaan dan kesukaan yang sama. Rasanya, seperti bersama orang yang sudah dikenal bertahun-tahun, padahal itu baru kedua kalinya kami bertemu.
Saya memotret banyak, tentu saja. Tetapi, bahkan sampai hari ini pun, saya belum melihat ulang hasil foto itu di dalam memori card. Sejak pulang ke rumah, pekerjaan saya adalah menulis dan tidur. Meski pun tidak bisa dibilang tidur juga sih, kalau setiap satu jam sekali terbangun.
Nanti saja kapan-kapan, saya share cerita dan hasil fotonya ya. Saya harus menulis. Ada proyek baru yang harus saya kerjakan. Sama seperti Barcelona Te Amo, yang adalah bagian dari serial Setiap Tempat Punya Cerita (STPC), proyek ini pun bagian dari serial, meski temanya bukan lagi tentang negeri tetangga. Proyek Sol ditunda lagi. That's my fault. Ada satu sebab yang tidak akan saya ceritakan di sini, yang membuat saya sakit hati dan mempengaruhi mood saya saat mengerjakan Proyek Sol.
Untungnya, saya punya editor yang pengertian.
By the way, saya akan keluar kota lagi bulan Desember.
Tahun depan, travel plan saya banyak sampai bikin bingung.
Saya kepengin berkunjung ke tempat tinggal Hans di Bukittinggi. Kepengin ke Raja Ampat, sekaligus menengok keluarga kakak angkat saya yang bertugas sebagai tentara di Sorong. Saya kepengin ke Weh, bersama sepupu-sepupu saya. Entah mana yang akan terlaksana. Semua saya catat di agenda.
Tetapi ada satu yang insyaAllah sudah pasti. Awal 2014, saya HARUS ke Jawa Timur lagi. Kali ini Lumajang, sekalian ke Jember yang cuma berjarak satu jam. Kenapa saya bilang HARUS? Karena... ah, masih rahasia ;)
See ya!
11 comments:
Mbak Enno. Ke Bali lagi ya... Aku mau ketemu Mbak. Aku bener2 nyesel nggak bisa ketemu. Semuanya karena ketidakmadirianku sebagai cewek... Hiks!
Dan... aku nunggu banget, foto2 Mbak semasa liburan. Tapi dengan keadaan blank itu, aku juga ngerti banget, kalau apa pun yang kita kerjakan pasti jadinya gaje aja. Same as me...
Btw, I miss you. Dan aku tunggu novel mbak Enno selanjutnya. Mudah2an aku juga bisa cepet publish novel. Kepengennya sih editornya Mbak. Hehehe...
Love you, Mbak.
ke semarangnya kapan mbaaaa??
Got a rough plan to go to Singapore in the beginning of December. Tugas kenegaraan. Come in?
Yuhuuu... iya tar ke bali lagi khusus liburan. Klo udh nemu obat anti virus penyebab gaje utk otakku ya hehe... semangat bikin novelnya. Editor mah kudu dr penerbit. Tp tar aku proofreading dulu deh.. mayaan... bacaan gretong hehe..
Soon! Siapin nyali utk tur malam di Lawang sewu ye. Pokoknya kudu temenin akuh. Sasha jd bodyguard nya haha
Nah, I can't. Have to visit the newly wed jeng Glo haha... will kidnap her to spooky night tour in Lawang Sewu. Stay tune for the story! :))
aku tau kenapa mba eno harus kelumajang *masih rahasia ya.. xixi*
Sssst! *bekep Nani* :))
woo..ke-4 kota nya dalam rangka membuang diri, baiklah..
Teruslah melangkah Mbak Enno, tetaplah menulis, tulisanmu menyemangati banyak orang termasuk aku..
Aku pingin seproduktif kamu, ah semoga kelak jalan hidup mempertemukan kita di satu jalan..mmuah..
mbak Enno ke Lumajang juga yaaa? Asiikkk... pengen ketemu hehehe
@endang: yuk kapan2 traveling bareng, gausah nunggu papasan di jalan. kelamaan haha...
@lely: tapi... tapi kan bukan mau ngadain jumpa pens, kaaak... *lalu dijitak* :))
Post a Comment