Thursday, August 30, 2012

The Most Absurd Day

Siang ini adalah siang yang paling tak masuk akal, 
ketika aku menangisi kau karena rindu.

......

Lappy saya memutar sejumlah lagu yang saya pilih sebagai teman menulis draft kedua ini. Satu lagu yang selalu saya ulang adalah lagunya Amber Davis, Back Into You. Liriknya sama sekali nggak nyambung dengan kisah kerinduan saya pada seseorang itu. Tapi irama lagu itu betul-betul 'kena.' Damn! Itu yang menyebabkan saya nangis.


"Kirim SMS sana!" Rona yang sedang liburan di Lombok memberi saran--tidak, memerintah lebih tepatnya--lewat pesan teks.
"Nggak mau."
"Jangan jaim deh."
"Aku bukan orang yang jaim. Tapi ini rumit. Pokoknya nggak bisa."

Terus saya nangis lagi.
Dan tiba-tiba, dikirim pelukan sama Wuri dari Jogja sana.
Saya tambah nangis. Heu!


Hari ini, saya sedang malas melanjutkan draft. Hanya sekedar mencocokkan beberapa fakta dan merevisi paragraf yang terkait supaya lebih masuk akal. Ironisnya tingkah sayalah yang hari ini tidak masuk akal. Menangis karena merindukan seorang cowok? Please deh.
Tapi, dia memang bukan sekedar 'cowok.' Dia seorang laki-laki, dewasa, mature, dan sangat tidak pantas ditangisi, meski karena rindu.
Dia bukan jenis orang seperti saya (baca: romantik-melodramatik).

Saya, ratu dari negeri dramatis. Dan siapakah dia?
Hanya laki-laki sederhana yang akan menertawakan drama ini.

Dan ya Tuhan... kenapa di tengah-tengah hati yang merindu, tiba-tiba malah datang beruntun inspirasi untuk menulis novel berikutnya? Aneh. Mengerikan.
Apakah saya harus tercabik-cabik dulu supaya dapat inspirasi? Hancur dong hati ini.

Yeah, well, jadi akhirnya saya punya dua calon cerita, yang sampai sekarang masih awet nempel di otak, sampai saya nggak fokus melanjutkan kisah si Mister M.
Boleh deh saya share... bahwa saya sedang menimbang-nimbang untuk membuat novel yang masih ada hubungannya dengan novel Selamanya Cinta.

Hoho, apakah dalam benaknya ada yang membunyikan lonceng pernikahan untuk Reina dan Abe? Saya nggak bilang ini sekuel atau lanjutannya lho. Tapi memang ada hubungannya dengan Persaudaraan Flamboyan sih.

Tapi itu baru pemikiran iseng ya...

Inspirasi yang satu lagi, sepertinya lebih ke genre petualangan. Bukan, bukan fiksi fantasi. Saya nggak punya ide untuk genre fikfan. Jujur ya, saya suka banget baca cerita-cerita itu, tentang malaikat jatuh, dewa yang cool dan ganteng, vampir yang hot, atau warlock-warlock sexy dan macho (kayak di film The Covenant). Tapi itu nggak orisinal lagi, sodara. Saya maunya ide yang segaaar, yang belum pernah ditulis.

Jadi, selagi diri ini dilanda demam rindu yang terasa sangat dangdut sekali--layaknya sinetron siang di Indosiar yang suka ditonton pembantu saya dulu, Tuhan yang Maha Baik malah memberi saya inspirasi. Hebat kan?

Saya nggak tahu nih, adakah yang menyukai ide saya soal kelanjutan novel Selamanya Cinta.
Kumaha? Kasih feedback dong dong dong...

Terakhir, saya mau kasih quote dari young adult novel genre fikfan yang sedang saya gila-gilai saat ini. Hush Hush Saga!
Beberapa teman bilang, mereka nggak suka saga ini karena nggak bagus. Tapi saya tak tergoyahkan dan beli. Dan ternyata benar, intuisi saya tidak pernah jarang salah. Apa yang orang lain nggak suka, belum tentu saya juga nggak suka. Baydewey, setelah baca versi English-nya terasa lebih 'dalem.'

Oh, Patch! I love you, Patch!
*ndusel-ndusel bantal*


“Biggest dream?” I was proud of this one because I knew it would stump him. It required forethought.
“Kiss you.”
“That’s not funny,” I said, holding his eyes, grateful I didn’t stutter.
“No, but it made you blush.”
- Becca Fitzpatrick, Hush Hush


pict from here


Image and video hosting by TinyPic

10 comments:

Arman said...

mau ngasih feedback tentang ide bikin sequel nya selamanya cinta ya no...

menurut gua, kudu ati2 kalo mau bikin sequel. yang penting jangan sampe terkesan dipanjang-panjangin ntar jadi basi.

kalo emang bisa dibikin konflik nya beda (walaupun latar belakang nya nyambung) nah itu lebih bagus.

ceria said...

Tiap balik k nangor aku sll ngerasa ada yg lupa aku bawa, apa..gitu, ternyata novel Selamanya Cinta, yg waktu msh diedit ka iwied sk aku intip2..pas udh jadi malah lupa ml mw baca hiks!. Pulang ini mesti baca, segera *catet di kening* :D

Dannesya said...

bingung mau komentar ape mbak...
mau ngomentarin soal nangisnya.
soal draft novelnya.
apa soal hush hush...

jadi saya memilih untuk curhat: mbak aku lho kalo nulis novel memang selesai, tp mesti genre-nya kaga jelas. jadinya yg bisa tembus cuma satu, yg lainnya pada nyantol2. genre kaga jelas kan bikin penerbit ragu menjalankan strategi pemasaran. tapi yak apa saya kalo nulis kan sering kaga jelas mau nulis apaan. hahaha
sekian dari saya.

Gloria Putri said...

mesti ttg si "rahasia" kii
wes to di sms wae timbang nangis kangen...

tp klo dipikir ada benernya loo...bbrp org2 art tuh br kluar 'soul' nya klo lg sedih....wkwkwkwk....cth: glenn fredly pas putus cinta nyetak bnyk hits galau kan...wkwkwkwkwk

cayo mbaaaa....wipe ur tears

Enno said...

@arman: iya.. emang konfliknya beda banget sih yg udah di otakku ini. settingnya juga beda. tp blm tau bakal ditulis apa enggak.. ini kan cm lintasan pikiran iseng. tp thz feedbacknya. dicatet lho ini :)

@ceria: seneng kali ya bisa ngintip2 draft gitu haha...jd bisa duluan tau dr org laen.. dan megang spoilernya pulak. hayo dong dibawa, jgn smp lupa :)

@annesya; kamu pasti ga bikin outline dulu ya? :P

@glo: hehe ngemeng2 soal glenn fredly, dia konser lho malem ini. aku nyesel ga ke jkt kemaren2 biar bs nonton! aku kan penggemar lagu2 galaunya *soalnya senasib* :))

Rona Nauli said...

nuwun sewu, makcik...belum ada ide di kepala saya nih *ngurut pinggang*

Enno said...

@rona: kebanyakan ngecengin guide sih! *sikut*

:))

-Gek- said...

cuma mau bilang, saya naksir gambarnyaaa.. :)

Enno said...

@gek: bagus ya? itu cocok buat Hush Hush Saga yg kubaca. critanya tentang malaikat terbuang (fallen angel) ;)

Ceritaeka said...

Lu lagi PMS, No?
Btw don't worry gue juga kadang2 punya absurd day begitu.
Puk puk

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...