Quick Update: Secretly Batavia

Warning.
Saya mengetik dengan lappy Jerman sepupu saya. Jadi mohon maklum kalau typo atau menjadi betapa kakunya irama tulisan ini, karena untuk mencari huruf saja sulit. Keyboard-nya bukan QWERTY :))

Yup. Saya sedang di Jakarta. Rencana dadakan, dan diam-diam. Tidak bilang siapa-siapa sampai hari, hari terakhir saya di sini, karena besok pagi akan kembali pulang ke kaki gunung.
Pasti banyak yang protes, karena banyak teman di Jakarta yang sebetulnya wanti-wanti ingin ketemu saya. Mohon maklum adanya, karena saya orang yang sangat tergantung mood, ditambah lagi pada dasarnya memang soliter. Kalau saya sedang tidak ingin bertemu siapa-siapa, maka itulah yang terjadi. Seperti trip kali ini. Hanya karena saya, dari saya dan untuk saya :)

Rencana pergi ke Jakarta diawali dengan meragu. Lalu tiba-tiba ingat ada Jakarta Book Fair di Istora Senayan, yang hampir berakhir. Saya merasa sudah nyaris kehabisan bacaan (sepuluh novel belum dibaca dalam keranjang di samping tempat tidur saya adalah jumlah yang terbilang kritis buat saya). Dengan diskon gila-gilaan di JBF, bujet untuk lima buku bisa jadi sepuluh buku, kan? Itu salah satu surga dunia buat saya, hehe...

Ini hari keempat saya di Jakarta, dan nyaris tidak kemana-mana selain ke JBF. Saya cuma pergi ke Lotte Mart di Gandaria City (hanya karena paling dekat dari rumah), mencari muesli untuk cemilan sehat, gara-gara tensi saya mendadak naik sedikit dari angka yang biasa. Mungkin gara-gara kelelahan sehabis perjalanan lima kota kemarin, kurang tidur dan makan tidak teratur. Selebihnya, saya hanya mengeram di rumah bude, membaca koleksi National Geographic Indonesia sepupu saya yang berlangganan. Dulu, ia traveler, lebih keren dari saya. Pengalamannya sampai mendaki Gunung Kilimanjaro di Afrika (dia ini cewek).
Sekarang, ia orang kantoran yang hari-harinya habis untuk bekerja dan hanya bisa membayangkan asyiknya traveling dari majalah NGI haha..

Melihat saya banyak traveling akhir-akhir ini, tergiur dengan cerita-cerita perjalanan saya yang mana saya ceritakan dengan dramatis (sengaja hehe), ia mendadak ingin menukar karirnya di sebuah perusahaan asing menjadi penulis seperti saya :))

Hari ini, saya harus ketemu seorang kolega dari kantor lama. Berjanji pada diri sendiri untuk tidak mendekati toko buku apapun, karena bujet untuk buku sudah habis.
Masih harus berhemat karena ada satu trip keren yang sudah lama saya nantikan menjelang akhir tahun nih...
Kemana itu? Ada deeeh...

pict from here

ciao amigos!