Barangkali, ia akan menatapmu dengan tatapan sedalam lautan, tempatmu menyelam dahulu kala. Barangkali, ia akan memberimu seulas senyum kecil yang biasa kau buat lebar dengan candamu. Atau, ia akan memberimu sepenggal pertanyaan standarnya yang biasa: 'kamu sehat?' Dan kau, seperti yang sudah-sudah, akan menjawabnya dengan cebikan bibir bawah sambil mendengus: 'nggak ada pertanyaan lain?'
Tidak. Kurasa kali ini kau akan berdiri canggung di depannya, sambil mengalihkan tatapanmu dari tatapannya yang serupa magnet. Karena kau tak ingin kembali tersesat di jalan setapaknya yang teduh dan menjanjikan kehangatan. Kau serupa ikan, yang menggelepar, melepaskan diri dari jaring pukat untuk kembali ke lautmu yang bebas.
No more dreams
No more tears
No more broken hearts
Sesungguhnya yang dulu itu belum benar-benar pergi. Kau menyimpannya sebagai biji kecambah di relung paling gelap, agar cahaya tak menyentuhnya bertumbuh.
But enough is enough.
8 comments:
"No more broken hearts"
"Sesungguhnya yang dulu itu belum benar-benar pergi."
"But enough is enough."
*Sigh*
fufufu, menyedihkan.
biji kecambah tetap tumbuh meski tanpa sinar matahari.
jadi keputusan terbaik adalah, throw away ;)
no offense darling, hihihi
hooo puisinya patah hati beudt... kaka...
itu komen kaka di postingan saya padahal begitu bersemangat. ayo semangat kaka...
gak tau kenapa kenapa ya suka bacaan mbak yg lagi broken heart,sakitnya sampai ke dalam hati...
@fe: aww maap yaaa ... *puk puk*
@oche: dibuang? tapi....
@annes: aku ga patah hati... ini kn kisah dulu :P
@tika: memang spesialisasi galau ya? hehe
wowwww.... Sesungguhnya yang dulu itu belum benar-benar pergi.. suka banget sama kalimat itu
"kamu sehat?"
aduhhhh.....postingan ini remind me. ......seseorg yg fotonya pernah ta pajang di post ku dl itu....huwaaaaaaa...... #galau
pukpuk Glo.... :))
Post a Comment