Happy as Ever #3

Saya masih belum bosan membaca buku-buku diary lama, dan menemukan banyak kisah-kisah konyol di sana. Ternyata hidup saya dulu dipenuhi kekonyolan ckckck....
Nih saya bagi untuk dibaca. Enjoy!

#Merumput

1 September

Tiap pagi bangunin Lena supaya bisa jalan kaki cepet-cepet ke halaman Koperasi Mahasiswa, nyabutin rumput antanan yang tumbuh liar disitu. Terus pulang lagi cepet-cepet ke kost, ngerebus antanannya buat obat rambut rontoknya si Lena.
"Ennooooo!" Dia pasti jerit-jerit tiap kali kuseret ke sana. "Yakin nggak tanaman ini bikin sembuh?"
"Yang gue baca sih gitu."
"Cuma lu nih yang punya ide gila nyabutin rumput depan Koperma. Kalo keliatan mahasiswa lain kan malu!"
"Habis cuma ada disitu. Mau sembuh nggak?""Terus berapa hari nih kayak gini?"
"Hmm... sebulan."
"Nyabutin rumput pagi-pagi di depan Koperma! Sebulan?"
"He eh."
"Lu gilaaaa.....!"
Aku tinggal pergi aja ke kamar sambil ngakak.

#AB Three Wannabe

15 Oktober

Janjian sama Siska dan Oni ke salon. Kalau jalan sama anak FISIP pasti obrolan favoritnya mata kuliah Ilmu Politik yang dosennya nyentrik abis. Kali ini kata Siska, dia digosipin ngefans sama trio AB Three. Hahaha. Kocak. Aku tau orangnya. Mirip mahluk luar angkasa di film ET.
Di salon kami masih asyik ngomongin Mr. ET, sambil rambut kami digarap sama tiga kapster yang berbeda. Begitu selesai dan kami bertiga sama-sama liat ke cermin, Siska teriak duluan.
"Kok modelnya jadi gini?"Aku dan Oni juga kaget liat model rambut kami jadi berubah.
"Kan tadi Mbaknya bilang model AB Three," kata salah satu kapsternya.
"Yeee... kita kan cuma minta dirapikan. Tadi itu bukan minta model kayak AB Three, tapi kita lagi ngomongin AB Three mbaaak..."
Ya udah, mau gimana lagi. Pulang deh kami ke kos masing-masing sebagai Nola, Widi dan Lusi. Hahaha.

#Gara-gara Tikus

21 Juli

Berantem nggak penting sama Mbak Yayas. Habis dia sadis, nggak punya perikemanusiaan (apa perikebinatangan ya?). Masa tikus kecil yang lagi shock karena terseret banjir di got dan baru berhasil menepi dengan napas tersengal-sengal, mau dibunuh sama Mbak Yayas! Tega banget mau bunuh binatang yang udah nggak berdaya.
Aku rebut kayunya, kulempar ke halaman.
"Kalau Mbak Yayas hanyut di sungai Amazon, terus baru aja bisa mendarat tapi dikepung suku pedalaman untuk dibunuh, mau nggak? Nggak kan?"
Temen-temen yang denger ketawa. Aku juga baru sadar, kenapa ambil contohnya sungai Amazon ya? Memangnya mau ngapain Mbak Yayas ke sana?

#Biar Cemburu

3 Agustus

Tadi di perpustakaan ketemu Didi, Hedy dan Fadil. Jadinya malah ngobrol bisik-bisik. Didi dan Hedy pergi duluan ada kuliah Kriminologi, Fadil langsung pindah duduk di sebelah aku. "Nah pergi deh para pengacau. Kalem aja," katanya, terus belagak baca diktat.
Ujung-ujungnya sih kita malah ngobrolin rumah. Dia kan orang Depok, tetanggaan sama Cimanggis. Dia tau komplekku dan suka lewat situ katanya. Nah pas kita lagi cekikikan ngobrolin gosip-gosip di seputar rumah kita, ada cewek nyamperin.
"Kalau pacaran jangan disini. Berisik tau!"
Deuh, aku tau ni cewek. Anak Ekonomi yang sok kecakepan itu. Ternyata Fadil kenal.
"Ini bukan pacaran, Lis. Ini pertemuan bilateral antar tetangga."
Habis itu di luar Fadil cerita, cewek itu tetanggaan kostnya sama dia. Ngejar-ngejar Fadil tapi Fadilnya ogah. Katanya cewek itu genit.
"Oh pantes sewot. Eh masuk lagi yuk!"
"Ngapain?" Si Fadil bengong waktu kuseret masuk lagi. Tambah bengong lagi waktu kugandeng dan kuajak mondar mandir 4 kali di depan meja cewek itu.
"Ngapain sih lu tadi?" Tanya dia pas kita di luar lagi jalan ke kampus.
"Biar dia cemburu aja."
"Dasar orang Cimanggis gokil!" Si Fadil ketawa nggak berhenti-berhenti padahal udah sampai kampus.

#Bokong

28 September

Mas Adi itu bokongnya sexy ya? Hihihi. Tadi liat dia di jalan waktu mau pergi ke kampus. Dia bawa tas biolanya juga tuh. Heran, mau kuliah atau mau konser sih?
Coba dia sekampus sama aku. Kalo kenal kan bisa minta diajarin main biola. Siska bilang dia sekelas sama Mas Adi di mata kuliah apa gitu. Dia nawarin mau titip salam nggak. Ih genit. Nggak lah!
Ngomong-ngomong tadi itu kan aku jalan di belakang dia sambil mikirin semua itu dan mengagumi bokong sexy-nya. Tiba-tiba ada suara Siska manggil-manggil dan lari deketin aku.
"Lho, kamu kok disini No?"
"Kamu juga lagi ngapain?"
"Harusnya aku yang nanya. Kamu kesini nyari siapa?"
Kok nyari siapa? Memang ini dimana sih? Aku celingukan. Jreng jreng! Ternyata aku ada di dalam gerbang kampus FISIP!
Yaaaah...ternyata secara nggak sadar aku ngikutin Mas Adi kesini ya. Pantesan tadi ada yang siul-siul ke aku gitu deh. Rupanya cowok-cowok FISIP ngeliat ada cewek nyasar. Hehehe jadi malu!

#Nggak Mau

19 Desember

Temen-temenku ini semuanya minta dihajar. Nggak bosen-bosen ngejodohin aku sama Mas Ahmad. Dibilang aku nggak mau, nggak suka, nggak naksir juga! Biar aja kalo dia Ketua Senat Mahasiswa. Memangnya kenapa? Aku nggak merasa keren jadi pacarnya Ketua Sema. Apa istimewanya gitu? Seandainya dia Ketua Senat Amerika juga aku tetep ogah.
Lagian ya kalo menurut aku dia itu aneh. Kayak burung yang lagi ada masalah sama bulunya. Suwer deh!
Eh, bentar. Memangnya burung yang lagi ada masalah sama bulunya itu kayak gimana? Nggak jelas juga hehehe...


____________

Nantikan edisi berikutnya ya hihi ;)