Tataplah cermin. Akan kau lihat seorang gadis berpipi tembam balik menatapmu dengan cemberut. Keningnya berkerut, mengamati tubuhnya yang diputar-putar ke kiri dan ke kanan. Berdiri menyamping lalu berdecak kesal. Menggelengkan kepala dengan mimik putus asa. Melihat lemak mulai menyerbu tubuhnya tanpa belas kasihan."Ti, tolong ambilkan timbangan badan!"
Pembantunya yang malang tergopoh-gopoh menyodorkan benda logam segi empat itu. Lalu ia berdiri di atasnya, berdebar-debar memperhatikan jarum yang bergerak ragu di antara deretan angka.
Jarum berhenti di angka yang tidak diharapkan, dan dia mendesah keras. "Kunyuk!"
Kalau kau masih menatap cermin itu, kau akan melihat gadis itu balik menatapmu sambil bertolak pinggang. Tetapi perlahan-lahan mimik cemberutnya menghilang dan mulai tersenyum kecil. Ia teringat mantan pacarnya yang dulu tak bosan-bosannya mengingatkan agar tak lupa makan. Agar tubuhnya tidak terlalu kurus.
Dari cermin,kau bisa melihatnya meraih ponsel.
Ia menulis pesan pendek. "Mas, aku gendut."
5 comments:
hehe.. baca ceritanya bikin senyum2 mb.. ingat seseorg.. :-)
Ihhh.. kucingnya lucuuuu bangetttttssssss... >>loh kok malah ngomentarin kucingnya? heheh<<
Emangnya naik berapa kilo sih mbak enno? Tenang aja, makin ndut kan makin imut.. kaya' kucing yang dipostinganmu ituh :P
ehm..
akud ulu punya mantan juga mbak yang bermasalah sama yang namanya ndut.. dia makannya banyak, ngemil mulu, tapi pgn langsing. hehehe. tapi ajaibnya dia bisa turun sampe 25 kilo mbak. tapi, kemaren ketemu, udah ndut lagi. hehehe
akhirnya pok bisa kesini lagi. kemaren2 itu kok ndak bisa yah?
sehat kan mbak?
hehehe
take care..
dirimu kucing po?? wuakakakkakk...
ijal: ifa juga takut gendut? :D
hanny: hehehe... cuma sedikit panik aja sih...
popok: kemaren2 emang byk yg ngeluh gak bs koment, tau kenapa :D
alhamdulillah sehat... apalagi klo hbs main ke blogmu yg konyol itu :)
beranda: fahmi, hush!
Post a Comment