Tolong genapkan hitunganku. Agar kutahu sebanyak apa dustaku padamu. Berkata semua perasaan ini usai. Padahal belum selesai.
Kamu lihat bulan itu? Ialah aku. Yang air matanya dititipkan pada pasang naik samudera. Dilayari para nelayan pencari ikan. Jaring saja kenangan yang berenang di sana. Jual di lapak-lapak kemunafikan. Harganya tentu mahal. Karena telah kusuapi dengan segerbong dusta paling wahid sedunia.
Maukah kamu keluar sebentar? Di bulan itu ada sedikit rindu. Tolong diterima. Lalu campakkan saja kalau tak suka.
Tidak apa-apa. Toh aku masih akan terus mencipta dusta. Sebanyak bintang yang kamu lihat sekarang.
No comments:
Post a Comment