In Memoriam Cliff Muntu (praja IPDN yang tewas 2 April lalu karena dianiaya seniornya)
”Yunior menghormati seniornya, dan senior membimbing dan mengayomi yuniornya. Disitu akan terjadi kehidupan yang sehat guna melatih diri menjadi pemimpin-pemimpin yang baik di kemudian hari.”
(Presiden Susilo Bambang Yudhoyono)
“Mereka itu nantinya lebih rendah dari kuli sekalipun. Bagi saya, seorang kuli pun masih punya harga diri, cuma yang dijual memang tenaganya. Tapi kalau kacung itu, meskipun berdasi tapi mentalnya mental manut, takut, menjilat dan sebagainya.”
(Sartono Mukadis, psikolog)
”Disiplin yang diterapkan juga bukan disiplin, tapi disiplin kaku dengan emosi dan kekerasan. Daripada belajar disiplin ala militer, mereka perlu belajar ilmu psikologi, etika pergaulan, pendidikan moral, sosiologi juga psikologi perkembangan.”
(Soegeng Soeharsono, Sekretaris Eksekutif Universitas Negeri Jakarta)
”Praja-praja itu nanti setelah lulus kan bukan untuk menghadapi perang. Kalau menghadapi perang fisik, okelah fisiknya dilatih. Tapi mereka nanti akan perang otak, perang intelektual. Yang harusnya diperkuat pondasi-pondasi intelektualnya.”
(Syarief Hidayat, pengamat politik LIPI)
”IPDN sebaiknya ditutup saja, karena tidak sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 (tentang Sistem Pendidikan Nasional). Sepertinya aksi-aksi kekerasan seperti itu merupakan bagian dari kurikulum IPDN.”
(Aksa Mahmud, anggota Dewan Perwakilan Daerah Sulsel)
”Itu yang perlu diselidiki, apakah institusinya yang sudah rusak atau ada oknum-oknum tadi.”
(Arif Rahman, tokoh pendidikan)
”Introspeksi perlu segera dilakukan. Sebab kalau sampai terdengar dunia internasional, bisa membuat malu bangsa Indonesia, mengingat sekolah ini bertujuan mencetak calon pemimpin di lingkungan birokrasi dalam negeri.”
(Ki Supriyoko, Guru Besar Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta)
”Tidak usah menunda-nunda membubarkannya. Hanya menghasilkan drakula berseragam. Anggaran operasional pendidikan dinas ini lebih baik dialihkan ke Departemen Pendidikan Nasional.”
(Tosari Wijaya, Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR)
”Seharusnya tidak ada kekerasan dalam proses pembelajaran di sana.”
(Seman Widjojo, Inspektur Jenderal Dalam Negeri)
“Justru karena saya tinggal di IPDN dan diberi gaji, saya harus membongkar sampai kapanpun.“
(Inu Kencana Syafei, dosen IPDN yang terkenal vokal atas kekerasan di kampusnya)
“Bila perlu bubarkan saja IPDN dan kembalikan ke provinsi sesuai otonomi daerah.“
(Agung Laksono, Ketua DPR RI)
“IPDN memerlukan tenaga pengajar baru dan mahasiswa baru. Disamping itu, susun kembali sistem, kurikulum, metode pembinaan serta menghukum pelanggar tata tertib harus benar-benar dihukum.“
(Tjahjo Kumolo, Ketua FPDIP)
No comments:
Post a Comment