Jangan bersembunyi dari kenyataan dan bersikap seolah-olah tidak ada yang terjadi. Jangan menjalani hidup dengan kepura-puraan bahwa kamu baik-baik saja. Kamu terluka, itu fakta. Rasa sakit itu nyata. Tetapi bukan berarti itu akan terasa untuk selamanya. Waktu akan menyembuhkan. Hm, klise ya? Tapi itu memang benar.
Hal yang terburuk adalah meneruskan hidupmu sambil terus menggenggam erat luka itu. Jangan menyimpannya di sudut hati yang paling dalam, tapi lepaskan meski terasa sakit dan nyeri.
Tahukah kamu, sehebat apapun sakit dan nyeri itu, dia akan lenyap seiring perjalanan waktu. Well, mungkin ada sedikit jejaknya, tetapi bukankah setiap manusia memiliki kenangan?
Percayalah, apapun yang terjadi, sepedih apapun luka itu, selalu ada maksud yang indah yang kau dapat karenanya. Tuhan memberimu cobaan karena ia mencintaimu, mempedulikanmu. Dan bukankah Tuhan tak pernah memberi cobaan yang tak mampu ditanggung umat-Nya....?
------------------------------
[Keajaiban]
Hari itu, gue singkirin semuanya yang ngingetin gue tentang dia. Terutama foto-fotonya dalam bingkai-bingkai coklat itu. Gue lepasin dari bingkai, gue robek sampe jadi serpihan-serpihan kecil. Gue buang ke tempat sampah. Tadinya mau gue bakar aja, tapi akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang nggak perlu dari orang-orang serumah. Habis itu gue sholat Isya. Khusyuk banget. Gue berharap Allah ngasih gue petunjuk apa yang mesti gue lakukan setelah semua ini gue lupain.
Petunjuk itu datang dengan cara yang sangat sederhana dan berteknologi. Lewat SMS dan telepon ke HP gue hehehe.... Ajaib
Ternyata Allah memang sayang sama gue. Selalu mengabulkan setiap doa gue, sebanyak dan secerewet apapun doa gue itu.
Alhamdulillah. Memang harusnya dari kemaren gue melepaskan perasaan gue itu. Biarlah sakit sebentar, nanti juga sembuh. Biarlah semua harapan gue hapus, nanti juga selalu datang kesempatan baru.
Gue gak akan ceritain apa petunjuk itu. Biarlah itu nanti terungkap dalam kisah-kisah selanjutnya. Oke....
No comments:
Post a Comment