Tuesday, December 29, 2009

Jogja. Ma Ville













Waktu mereka bertanya apa yang kusukai dari kota Gudeg, kukatakan pada mereka bahwa aku tidak tahu. Aku cuma merasa pulang ketika berada di sana. Aku merasa nyaman meski sendirian. Ada sebuah momen yang sangat kuingat ketika terakhir aku berkunjung ke sana.

Aku berdiri sendirian di balkon, memandang jalan raya yang sepi di depan penginapan. Rasanya seperti sedang menunggu seorang tetangga yang akan datang berkunjung. Hush! Pikirku. Ini kan bukan di rumah!

Di Jogja, aku jatuh cinta pada sebuah coffee shop. Kau mungkin akan bilang tempat itu tak istimewa. Hanya sebuah tempat minum kopi dan coklat dengan pencahayaan remang-remang, terletak di atas sebuah toko buku diskon, dengan bangku dan meja kayu, tempat lesehan, hotspot area, lagu-lagu yang enak di kuping dan nama-nama aneh untuk minuman yang dijualnya.
Aku merindukan saat-saat duduk di sana bersama Ridwan, adikku. Menyesap susu coklat panas, makan muffin dan mengobrol sedikit dengan pemilik kafe yang keren berambut gondrong. Bukan, bukan karena pemilik kafenya ganteng penyebab aku suka pergi ke sana. Tapi karena atmosfir tempat itu mengingatkanku pada rumah panggung nenekku dulu, saat aku masih kecil.

Dan aku tak pernah mengunjungi tempat-tempat yang menjadi tujuan umum para turis. Aku menyusup ke pelosok-pelosok, mengukur langkah di rute yang telah dilupakan orang selama berabad-abad. Mengabadikan istana-istana yang ditinggalkan, taman-taman yang pernah ceria oleh tawa puteri dan para selir, juga petapaan yang dulu tak akan pernah berani dikunjungi orang selain raja.

Kau mungkin bertanya: memangnya kau tidak belanja seperti orang-orang yang lainnya itu?
Tidak. Aku tidak membeli batik kalau itu maksudmu. Aku tidak memborong apa-apa. Di Malioboro aku hanya lewat sambil membeli beberapa puzzle kayu untuk koleksi. Tetapi tentu saja aku membeli oleh-oleh makanan untuk dibawa pulang. Tapi tidak lebih dari itu.

Kau tidak belanja! Pekikmu. Sementara orang-orang ribut memborong batik, tshirt dan semua barang unik yang bisa mereka temukan! Oh no!
Lalu aku harus bagaimana untuk meyakinkanmu bahwa aku datang hanya untuk bertualang? Banyak yang merekomendasi kafe, tempat nongkrong, tujuan wisata dan sebagainya. Tetapi aku tahu apa yang kumau. Aku tahu tujuanku. Sudahlah, kalian tenang-tenang saja. Aku tidak akan tersesat di kota leluhurku.

Aku tidak pernah melewatkan angkringan Lik Man. Seperti kau dan mereka juga. Di belakang Stasiun Tugu, duduk di atas tikar dengan remang-remang lampu teplok atau sentir, dan kau makan nasi dan lauk pauk sederhana. Pengamennya unik, bukan? Kau tidak hanya menemukan penyanyi bergitar akustik seperti biasanya, kau juga bisa menonton orang menari kuda lumping atau memetik dawai kecapi sambil menembang dandanggulo.

Kadang-kadang jika aku ingin tahu apa yang dimakan para sultan itu, aku pergi ke restoran di belakang Kraton yang semua menunya adalah hidangan favorit mereka.

Kau pernah kan mencoba berjalan di antara dua beringin raksasa kembar di alun-alun depan Kraton dengan mata tertutup? Kau harus bisa berjalan lurus melewati dua pohon itu. Katanya kalau kau berhasil, keinginanmu akan tercapai. Aku tak pernah bosan mencobanya, dan selalu saja tak bisa lurus. Katanya kalau kau mengintip saat melakukan ritual itu, kau akan terbawa ke alam lain. Aku tertawa mendengarnya, tapi tak berniat mencobanya. Siapa tahu benar begitu. Kalau aku nyasar ke alam lain, kasihan Ayah, Ibu dan pacarku. Hahaha.

Oh, aku kangen sekali saat-saat menyenangkan di sana! Kangen naik becak dan andong yang kusirnya memakai destar dan blangkon. Kangen suara kaki kuda yang mencongklang berirama. Hembusan angin terbuka dan suara gamelan lamat-lamat entah dari sudut kota sebelah mana.

Banyak janji menunggu di sana. Mengunjungi situs yang belum terjamah siapapun selain para arkeolog itu, dan menjadi guide seseorang ke Taman Sari.

Jogja, attendez-moi!

_________

ma ville: kotaku
attendez-moi: tunggu aku



Image and video hosting by TinyPic

23 comments:

  1. Anonymous12:29 PM

    wah jogja emang ngangenin mba..aku aja kemaren liburan males banget ke jakarta lagi...hehhee..
    nanti dateng pas acaraku ya..trus lanjut jalan-jalan deh..

    Ria

    ReplyDelete
  2. tempat minum kopi dan coklat dengan pencahayaan remang-remang, terletak di atas sebuah toko buku diskon, dengan bangku dan meja kayu, tempat lesehan, hotspot area, lagu-lagu yang enak di kuping dan nama-nama aneh untuk minuman yang dijualnya.
    ===============

    nama coffee shop nya apa??

    ReplyDelete
  3. dari duluuuuuuu...sejak masa lampau, aku kepingiiiiiiiiiiiiiin ke tamansari. tapi gak pernah sempat setiap kali ke jogja.

    postingan ini, theme songnya lagunya Kla Project ya...
    yogyakarta!!!

    ReplyDelete
  4. aku adalah orang yg tergila2 ingin ke jogja, (sayangnya belum kesampaian)hehhe...
    dan penggambaran mu yang indah, membuat hasrat ku makin ingin terbang ke sana
    uh...jogja ku, tunggu aku
    :p

    ReplyDelete
  5. waa..difoto taman sarinya bagus banget ya...^_^

    ayo ayo ayo..semuanya pada maen ke jogja..heeh

    ReplyDelete
  6. ennooo, kita sama! senengnya nyusup nyusup hihihih. Justru keindahan jogja itu ada di tempat-tempat yang terselip. Uh, jadi pengen kesono lagi. Makan nasi kucing yang murah itu tapi teteup aja, karena gw ngambil lauknya banyak, jadi bayarnya banyak pula hauahuahau

    ReplyDelete
  7. uuuuh ga ajak2 ke jogja :(

    puyeng nih liat bandung, macet dmn2 pas wiken kmrn, jadilah terdampar di rumah dan BSM lagi hihi

    ReplyDelete
  8. No, kalo kau ke Jogja, ajak aku ke cafe itu yak :D

    Aku tahu lho, tempatnya dimana, aku pernah ada acara bedah buku disitu :P

    Pokoknya kalo kamu ke Jogja, kita ke diskotik hwahahahaha :P

    ReplyDelete
  9. wah jadi inget jaman-jaman ada proyek di jogja. Tiap hari nongkrong di angkringan. menikmati temaram. Jadi kangeeen.

    cafenya apaan sih Mba, dimana?

    ReplyDelete
  10. eh, namanya Djendelo Cafe ya mbak? di atas toko buku Toga Mas? di pojok perempatan ring road utara & jalan gejayan?
    ah, msh ada satu ingatanku yg juga tertinggal disana.. hehe..

    tamansari, angkringan tugu, bale raos, masangin alun2 selatan.. memang sangat menakjubkan..

    banyak loh mbak tempat2 di jogja yg unik & khas tapi tak pernah tersebutkan dalam denah wisata.. semoga jika kesana lagi, mbak enno bisa menemukannya.. hehe..

    ReplyDelete
  11. aaaah jogjaa...
    selalu mengingatkan masa karyawisata kelas 3 SMP yang menyenangkan :)

    ReplyDelete
  12. Jogja. I LOVE THAT TOWN.

    tempat favorit: Bakso Gading Kemuning & Plaza Ambarukmo

    Been there dong Mba Enno? cobain baksonya deh.. aku kangen banget sama bakso uratnya. Top Markotop :D

    Enjoy Jogja mba...

    ReplyDelete
  13. Suka banget Jogja.... waktu jadi relawan gempa jogja, berkesan banget....

    ReplyDelete
  14. mok..
    ditaman sari itu ada apa???

    ReplyDelete
  15. tempat favorit di jogja :
    ruang keluarga, di rumah ibunya suami. hehe...
    jadi kangen banget sama ibu mertua.

    coffeshopnya itu, di atas toga mas bukan ya...
    hehe

    ReplyDelete
  16. bukannya jogja sudah tak indah lagi?

    ReplyDelete
  17. pulang k kotamu..ad setangkup haru dalam rindu...

    akkhh...membaca postingan mba membuat saia jdi kangen berat ma jogja...

    ReplyDelete
  18. terkadang bertualang dan menyesap sedikit kopi lebih menarik daripada keliling untuk berbelanja. apalagi di daerah seperti jogja dan bandung :)

    ReplyDelete
  19. iya mbak enno....aku tunggu di sini hahahaha....

    itu maksudnya cafe di atas Toga Mas ya ?? xixixixi... *sotoy*

    cinta mateee lah ma jogjah...>,<

    ReplyDelete
  20. @anonim alias jeng ria: wehehehe... insya Allah aku datang :)

    @azhar: namanya DJENDELO CAFE

    @elsa: ayo bareng aku sa, tar ku-guiding :)

    @wiwit: jgn cuma kepingin, ayo diwujudkan !

    @ratna: iya kan tergantung yg motretnya sih hehehe

    @brokoli: kapan atuh kita kelayapan bareng? bayarin ya makan di angkringannya? secara kan loe yg plg byk ngabisin :P

    @te3ka: tapi di bandung jg kan seru... kenapa ga kabur ke ciwidey yg masih asri?

    @sari: diskotik tetep no way! :P

    @apis: namanya djendelo cafe di gejayan deket ring road utara... tuh si Pohon tau :P

    @pohonku: hihi kamu tau aja! dasar tukang jalan2!

    @owly: hah? wah udah lama bgt dong ga kesana!

    @dita: iya nanti dicoba deh, thx lho dikasih tau :D

    @ninneta: ayo balik lagi dong, setelah semuanya kembali normal lbh indah :)

    @denny: ssst... tar aje gue jelasin pas udah disonoh ye :P

    @lina: kalo gitu rajin2lah menjenguk ibu mertuanya haha iya betul, di atas toga mas :)

    @wempi: sapa bilang... jogja selalu indah kok.

    @chie: yuk kesana!

    @henny: bener itu hen!

    @ajenk: iya kafe yg diatas toga mas :)

    ReplyDelete
  21. Anonymous1:16 PM

    wah didjendelo ya mb..ditambah akustikannya jadi mantap nikmati suasananya...

    mari ke jogja....mb ennoo...

    :)

    ReplyDelete
  22. sejak pertama dengar lagunya KLa, Yogyakarta, kelas 1 smp, saya langsung bercita2 pengen ke jogja. Pas dapat kerja, diutus ikut pertemuan ke Jogja, wah... rasanya kaya' kejatuhan bulan (hahaha... lebay!). Selalu jatuh cinta deh, sama jogja ^^

    ReplyDelete
  23. @antibiotich: iya bener banget... sedap kan? hahaha

    @aie: aku jugaaa :D

    ReplyDelete